Bagas Jiddan
Lahir di Sumenep, 10 Desember 1993. Bergiat di komunitas sastra Rumah Sastra Bersama (RSB) dan penggagas Gubuk Sastra Kita (GSK) di sekolahnya: MA Tahfidh Annuqayah (MATA), Guluk-guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Karya-karyanya, terutama puisi di muat di media-media lokal, seperti: Iltizam, Kejora, Hijrah dsb. Beralamat: PP. Annuqayah Latee, Rayon Al-Bukhari No. 03, Jl. Makam Pahlawan, Guluk-guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur 69463. Phone. (0328) 821366, Faks. (0328) 821155. E-mail: bagasjiddan@yahoo.com
Sajak-Sajak Bagas Jiddan
Ada Bukit Di Kuncup Pusarmu
Bukan lagi waktu senikmat madu
Tak lagi bukit rocing manggumam rindu
Tapi jam dada menderit haru
Setiap alur menetapak lembah jejak bukit peniggalan nenekmu yang
Menjelajah gagah kepunggung wanita dengan seteguk susu
Sebelum wanita itu terbitkan bocah tunggal
sibocah berbisik pada rahim semayam
Serupa sisi tahap anyirnya yang ia lahap,
Pada senja, bocah itu bertanya pada tuhan
"tuhan siapa yang akan mengabaku di alam selanjutnya?"
Tuhan menjawab dengan adatnya
" yaitu setangkai wanita yang hadir dan ghaib menyimpan sorga"
(Sungguh aku tak jemu atanya dzikirdzikir dusun wanita itu
Li_ummi
Hubbi
Abadan)
Selamat datang katulistiwa tenggara jemari lebahku
Dan tak pikun salamku untuk wanita pengaba
Karena ia tak sepada dengan apa yang kulogamkan
;Serasa tak jauh lagi tentang alamalam indah
Serta konon karunkarun yang tak tepi
Lakih, perut kakimu yang bubut sorgasorga
Meski kau gumar serupa apa
Tapi ia tetap mengaki.
Maka birakan aku selinapkan tentang tekuk lutut
Dengan selembar daun pada musim kemarau
Guluk-Guluk, 13/05/2010.
Malam Kaum Khaldi
Baringan tubuh tubuh itu serupa pindang pindang yang tertawar alur suara orang
Kadang kau sulam dengan guliran salur kencingmu yang pacung
Kertas kertas berharga kau lempar kemuanya, selagi urat uratmu terkuras
Terkadang saat yang kosong
Kau lambaikan ekormu ikuti arus angin berlalu lalang
Seiring lantunan ruang berlampu
Di sisi lain serupa kunang kunang yang sinari para penghuni liang
Kenapa kau tak sadar kalau sinar itu akan redup dan mati
Itu adalah rumah hunimu nanti prem…
Guluk guluk, 02032010
bagaimana kabar para penyair annuqayah?masihkah mereka ingat pada ajian?
BalasHapus